Indahnya Dalam Dekapan Ukhuwah
Alangkah syahdu menjadi kepompong, berkarya dalam diam, bertahan dalam kesempitan.Tetapi bia tiba waktu untuk jadi kupu-kupu, tak ada pilihan selain terbang menari, melantun kebaikan diantara bunga, menebar keindahan pada dunia.
Indahnya dalam dekapan ukhuwah, kita mengambil cinta dari langit, lalu menebarkannya di muka bumi. Sungguh indah di surga, menara-menara cahaya menjulang untuk hati yang saling mencitai karenaNya. Mari membangunnya dari sini, dari Dalam Dekapan Ukhuwah. Jadilah ia persaudaraan kita; sebening prasangka, sepeka nurani, sehangat semangat, senikmat berbagi, dan sekokoh janji.
Artinya :
"dan Yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Gagah lagi Maha Bijaksana."
Saudaraku,..
ukhuwah tidak hanya sekedar karena seringnya berinteraksi, sehingga saling mengenal dan memahami.
ukhuwah tidak hanya ketika seseorang memahami dan membantu dengan hati yang lapang dan ikhlas.
Namun, ukhuwah hadir karena izin Allah, karena pemberianNYA lah, dan merupakan sebuah kenikmatan yang Allah berikan kepada hambaNya yang beriman. Ya, Beriman!. karena ukhuwah merupakan nikmat karena keimanan kita kepada Allah, maka tak heran, kalau ukhuwah dirasakan dan sangat dirasakan ketika keimanan kita sedang dalam kondisi baik.
Saudaraku...
Kita semua, terpenjara dalam kesendirian
hanya saja
ada yang terkurung di ruang gelap tanpa cahaya
sementara yang lain menghuni kamar berjendela
-Kahlil Gibran-
coba kita renungi kembali, ketika ukhuwah semakin menipis, ketika ukhuwah semakin mengering, ketika ukhuwah hanya sebatas pemanis bibir tanpa tindakan, ukhuwah hanya sebatas hrapan dan mimpi, ketika kita semakin tidak nyaman dengan saudara-saudara kita.Hal yang pertama kali di cek adalah keimanan kita,Ya Keimanan kita!.Karena bisa jadi karena keimanan kita yang semakin mengering, Allah mencabut nikmat Ukhuwah Itu.
Ketika keimanan ini mengering, maka tidak ada lagi Prasangka baik (hudznuzhan), Tidak ada lagi tabayyun,yang timbul hanyalah prasangka-prasangka yang mematikan hati. Mungkin itu yang terjadi pada kita semua.Sehingga yang terjadi adalah kecewa dan akhirnya pergi meninggalkan dakwah ini. Apakah itu yang kita inginkan?? Menjadi penyebab saudara kita meninggalkan dakwah ini !?
Untuk mu saudara seimanku, kita belajar dari Imam Asy-Syafi'i unutk merambatkan gelora, untuk mewabahkan kehangatan persaudara.Berilah pegakuan, sampaikan pujian pada mereka yang layak mendapatkannya.Sebab, terkadang, dalam berukhuwah, masih banyak saudara tercinta yang belum mendapatkan perlakuan yang selayaknya dar saudara tercita yang lainnya.
Indahnya berukhuwah kita menghayati pesan Sang Nabi. “Jangan kalian saling membenci”, begitu beliau bersabda seperti dicatat Al Bukhari dalam Shahihnya, “Jangan kalian saling mendengki, dan jangan saling membelakangi karena permusuhan dalam hati.. Tetapi jadilah hamba-hamba Allah yang bersaudara..”
Saudaraku...
Indahnya dalam dekapan ukhuwah, merasakan semangat yang menggelora, Senyum tawa lebar, dan saling mengingatkan untuk saling nasehat dan menasehati.
Terimakasih saudara seimanku, yang selalu menjadikan seonggok daging ini untuk selalu berada dijalanNYA. dan berharap sampai diri ini di panggil untuk mempertanggung jawabkan semuanya.
Bahagia itu sederhana, berharap bisa dipertemukan di JannahNya.Moga Allah selalu menghadirkan ukhwah yang tulus ke dalam hati-hati kita.
oleh : Riski Juanda
#LDK IKMI TEDC
Referensi :
Dalam Dekapan Ukhwuah : Ustadz. Salim A Fillah
0 komentar :